Header Ads

ad728
  • Breaking News

    Sering ngedot jempol, apakah bahaya bagi anak

    Assalamu’alaikum wr wb
    Pak Dokter Ibnu yang saya hormati,
    Anak saya memiliki kebiasaan memasukkan jempol ke mulut. Mulai dari bayi ia biasa melakukannya. Keadaan ini berlanjut sampai usia balita. Apakah hal ini ada pengaruhnya?
    Terima kasih atas jawaban Pak Dokter Ibnu.
    Wassalamu’alaikum wr wb
    Fatimah – Bekasi.
    Ibu Fatimah yang saya hormati, sebenarnya kegiatan ini disebut dalam istilah kedokteran dengan ‘fase oral’ . Pada masa ini bayi biasanya mulai mencoba memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya.
    Hal ini lumrah saja. Karena memang tahap perkembangannya demikian. Yang menjadi tidak wajar adalah jika kebiasaan tersebut berlanjut dan berganti menjadi kegiatan menghisap jempol secara rutin.

    Ibu-ibu biasanya mengistilahkan ‘ngedot jempol’ . Awalnya adalah rasa ingin tahu memasukkan segala sesuatu ke mulut. Lama kelamaan menjadi kebutuhan dimana jika ‘dot jempol’ itu dilarang maka si anak akan marah atau menangis.
    Saya sarankan ibu mengalihkan perhatian si anak kepada hal lain yang lebih menarik. Dengan mainan yang tidak berbahaya. Atau dengan buah-buahan yang bisa digenggam. Hingga rasa ketertarikan itu menjadi beragam. Tidak hanya jempol saja. Dengan harapan lambat laun kebiasaan mengemut jempol tersebut hilang.
    Bu Fatimah, salah satu efek dari ‘ dot jempol ‘ adalah membuat gigi depan maju. Hingga kelak dikhawatirkan pertumbuhan giginya menjadi tidak beraturan. Akan lebih bermasalah lagi jika nantinya berpengaruh pada pertumbuhan gigi tetap.
    Demikian Bu Fatimah, semoga ibu bisa dengan sabar mengarahkan anak ibu. Coba juga bacakan Qur’an dengan lembut. Dengan ayat – ayat akhir juz 30 yang mudah dihafal. Hingga perhatiannya juga teralihkan ke pengucapan dan pergerakan mulut.
    Akhirul kalam,
    Wassalamu’alaikum wr wb

    No comments

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728