Sering ngedot jempol, apakah bahaya bagi anak
Assalamu’alaikum wr wb
Pak Dokter Ibnu yang saya hormati,
Anak saya memiliki kebiasaan
memasukkan jempol ke mulut. Mulai dari bayi ia biasa melakukannya.
Keadaan ini berlanjut sampai usia balita. Apakah hal ini ada
pengaruhnya?
Terima kasih atas jawaban Pak Dokter Ibnu.
Wassalamu’alaikum wr wb
Fatimah – Bekasi.
Ibu Fatimah yang saya hormati, sebenarnya kegiatan ini disebut dalam
istilah kedokteran dengan ‘fase oral’ . Pada masa ini bayi biasanya
mulai mencoba memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya.
Hal ini lumrah saja. Karena memang tahap perkembangannya demikian.
Yang menjadi tidak wajar adalah jika kebiasaan tersebut berlanjut dan
berganti menjadi kegiatan menghisap jempol secara rutin.
Ibu-ibu biasanya mengistilahkan ‘ngedot jempol’ . Awalnya adalah rasa
ingin tahu memasukkan segala sesuatu ke mulut. Lama kelamaan menjadi
kebutuhan dimana jika ‘dot jempol’ itu dilarang maka si anak akan marah
atau menangis.
Saya sarankan ibu mengalihkan perhatian si anak kepada hal lain yang
lebih menarik. Dengan mainan yang tidak berbahaya. Atau dengan
buah-buahan yang bisa digenggam. Hingga rasa ketertarikan itu menjadi
beragam. Tidak hanya jempol saja. Dengan harapan lambat laun kebiasaan
mengemut jempol tersebut hilang.
Bu Fatimah, salah satu efek dari ‘ dot jempol ‘ adalah membuat gigi
depan maju. Hingga kelak dikhawatirkan pertumbuhan giginya menjadi tidak
beraturan. Akan lebih bermasalah lagi jika nantinya berpengaruh pada
pertumbuhan gigi tetap.
Demikian Bu Fatimah, semoga ibu bisa dengan sabar mengarahkan anak
ibu. Coba juga bacakan Qur’an dengan lembut. Dengan ayat – ayat akhir
juz 30 yang mudah dihafal. Hingga perhatiannya juga teralihkan ke
pengucapan dan pergerakan mulut.
Akhirul kalam,
Wassalamu’alaikum wr wb
No comments